Manado-Penyuluh pertanian atau Mantri Tani mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mengumpulkan data statistik tanaman pangan dan holtikultura yang sekaligus merupakan penyuluh pertanian yang wilayah kerjanya berada di garda terdepan pembangunan pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan. Demikian disampaikan Wakil Gubernur Sulut DR Djouhari Kansil, MPd saat membuka Sosialisasi dan Pelatihan Petugas Data Statistik Tanaman Pangan dan Holtikultura (25/03) di Hotel Luley Tongkaina Kecamatan Wori. Kansil juga menegaskan bahwa peran penyuluh pertanian terhadap pencapaian program unggulan sangatlah signifikan, apalagi disamping melaksanakan tugas pengumpulan data petugas penyuluh pertanian menjadi agen penyampaian informasi dan teknologi tepat guna bagi masyarakat tani yang ada di Provinsi Sulawesi Utara. “Sehingga sangat diperlukan pembekalan, pelatihan dan pencerahan agar petugas penyuluh pertanian dapat mengikuti laju perkembangan informasi dan teknologi, bahkan bagi petugas yang kreatif dan inovatif dapat menjadi kreator dalam penciptaan penemuan teknologi baru berdasarkan pengalaman lapangan sesuai dengan data riil,”katanya. Berdasarkan data statistik angka sementara yang dikeluarkan BPS Provinsi Sulawesi Utara yang merupakan hasil pengolahan data dari petugas penyuluh pertanian tahun 2012 produksi beberapa komoditas tanaman pangan mengalami peningkatan antara lain produksi padi meningkat dari 596.223 ton dari tahun 2011 menjadi 615.062 ton gabah kering giling (GKG) tahun 2012, produksi jagung dari 438.504 ton tahun 2011 menjadi 440.308 ton pipilan kering tahun 2012. Sedangkan produksi komoditas hortikultura angka sementara seperti cabe meningkat dari 9.614 tahun 2011 menjadi 16.829 ton tahun 2012, bawang merah dari 4.430 ton tahun 2011 menjadi 4.517 ton tahun 2012, kentang dari 153.385 ton menjadi 154.235 ton tahun 2012.
Penyuluhan pertanian. Kandungan unsur fe dan zn dalam bahan pangan produk pertanian. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan pertanian.
“Saya melihat bahwa pekerjaan saudara-saudara dalam pengumpulan data tidaklah mudah, karna saudara-saudara harus mendata 7 jenis tanaman pangan dan 90 jenis tanaman pangan hortikultura, mendata jumlah penggunaan benih, mendata ketersediaan alat dan mesin pertanian serta mendata luas lahan yang berfungsi. Kesemuanya ini harus dilaporkan pada setiap awal bulan secara berjenjang sampai ke tingkat pusat dan hasil akhir dari proses ini akan dikeluarkan secara resmi produksi pertanian provinsi Sulut oleh BPS Sulut” ujar Kansil yang saat itu didampingi oleh Kepada Dinas Pertanian Ir. Johanes Panelewen. Selain itu, menurut Kansil data sangatlah penting karena dapat digunakan untuk mengevaluasi capaian kinerja serta merancang kebijakan program kedepan. Terkait dengan hal tersebut diharapkan petugas penyuluh pertanian dapat melakukan pekerjaan pengumpulan dan pengolahan data dengan benar.
“Karena itu, saya menghimbau dan memintakan, lakukanlah pengumpulan data dengan baik dan benar agar sasaran swasembada beras di Provinsi Sulut “Bukan Hanya Diatas Kertas”, tapi benar-benar beras tersedia ditingkat konsumen”tegas Kansil.(Tim/sulutonline). 2469 reads.
Abstrak Development of knowledge Repository Management System for Agricultural Extension aims to help the extension worker function for at least in three things: technology transfer, facilitation and advisory to farmers as the main actors of agribusiness. To support these functions, the extension workers need to master as well as utilize information and communication technology. A help Desk of Agricultural Extension System is developed using PC with PHP programming language. Data management in the Database of Agricultural Extension Knowledge Repository is managed by using MySQL. The web-based application will enable users to access data, information and agricultural extension knowledge based on needs.
Help Desk of Agricultural Extension System is a knowledge repository that can be used to help the agricultural extension in disseminating agricultural technology packages from the on-farm upstream to the downstream sub-system, and can be used as a medium of communication forums about problems of actual agricultural practices.